Thursday, January 7, 2010

titik

#FB 19 Agustus 2009

Hari ini saya merasa sangat lelah. Pun sore ini saya putuskan untuk pulang ke rumah secepat mungkin. Mengurung diri dan sempat mendengarkan adzan magrib dari dalam kamar. Memikirkan setiap esensi dari hal-hal yang sudah saya lakukan.

Katanya, saya adalah tipikal orang yang kurang menghargai dan cenderung meremehkan apa yang saya lakukan. Apa benar? Karena saya merasa pada dasarnya saya cukup mengenal diri saya sendiri dan merasa bahwa saya tidak seperti yang orang tersebut nilai panjang lebar dalam rangkaian sms berseri. Mungkin karena dia baru mengenal saya. Atau mungkin dia memang benar.. Setiap orang berhak menilai apa yg dia lihat, baik itu sok tau atau tidak. Mungkin pula memang saya yang terlalu berubah menjadi terlalu tak mengacuhkan diri sendiri.

Kemudian saya melamun selayaknya sedang kehilangan arah. Mungkin ini adalah titik balik bahwa saya harus menghargai diri sendiri jika ingin dihargai yang lain. Menjadi lebih baik untuk diri sendiri sebelum baik pada org lain. Mengerti pribadi sendiri sebelum menuntut ingin dimengerti. Kemudian menjalaninya dengan sangat elegan dan matang setiap hal yg saya lakukan.

Saya tidak butuh liburan. Karena saya cukup banyak mengisi hari dengan hiburan dan menghibur yg ingin dihibur. Yang saya butuhkan adalah istirahat. Tidak memikirkan apapun kecuali diri sendiri.

Cukup banyak masalah yang saya dengar dari mulut orang lain. Tentang keluarga, pekerjaan, percintaan, dan semacamnya yg berbeda (apa sih gue, tp ngerti kan maksudnya).. Kemudian saya tersenyum menanggapinya. Diam dan berpikir dalam hati bahwa saya tidak setegar ini, bahwa ternyata didalam sini menyimpan sejuta kejenuhan, beribu kerinduan, dan keinginan untuk diperhatikan. Menjadi seorang introvert yang lama-lama kelamaan bisa menderita kerontokan rambut itu menyebalkan. Ketika kata-kata curhat sudah dijung lidah, saya terpaksa harus menelannya pait-pait karena tdk ada yg bisa keluar. Saya memilih untuk menjadi pendengar setia untuk mendegarkan orang lain. Tapi sumpah, saya ikhlas..

Padahal, saya tidak setegar itu..
Karena seorang vintya juga ingin dimengerti. Karena seorang vintya ingin dimengerti tanpa harus meminta.
Jika ada manusia seperti itu, jadilah engkau seorang teman yg sangat saya nantikan.

No comments: