Sunday, February 15, 2009

can't wait the next!

Setelah mengurung diri during this bored weekend, akhirnya gue menemukan sesuatu falsafah hidup yakni, berada di rumah saat kesepian ternyata tidak baik buat kesehatan jiwa, wakakkakak.. Tapi itu benar adanya lho, Jack! Semua ajakan yang datang gue tolak secara geblek, pacar sibuk, temen jauh, nyokap arisan keluarga.. Akhirnya kamar yang jarang ditempati ini menjadi peabuhan terakhir untuk melewati 3hari kelabu yang bisa menghapus keletihan namun semakin menambah kavling sepi dalam hati (apaaaa seeeeh?!!!) Haha.


Akhirnya hujan turun. Aku terduduk di jok belakang mobil, pintunya sengaja kubiarkan terbuka. Haha, ternyata aku sedang piknik di parkiran rumah, hehe asem juga ni hidup.. Iya, iya salah gue.. Gue yang pilih buat dijalanin, eh gue juga yg ngeluh.. Kayanya gue bener" cocok ni apply dlm komunitas teenager labil, sumpaaah deeeh.. Hey girl, grow up..

Aku melihat hujan-hujan dlm porsi kecil, mungkin akan lebih terasa romantis jika dilalui bersama seorang terkasih. Ehem, terkasih?? Haha agak getek nulisnya. Trying to be gombal for someone who don't care. I want u to want me, just being a romantic person who can treat me like a special one . Haha, makin geli gue..

Setelah sorean dikit, ya ya ya.. Waktu liburan menjelang habis.. Ada pikiran dan niat lain yang membuatku tersenyum, perubahan itu datangnya dari diri sendiri. Percuma banyak menuntut kalau kalau tuntutan tersebut ga datang dari gue awalnya. Hmm, tiba-tiba jadi kangen. (Sebentar, gue agak terganggu dengan tayangan Cinta Lama Bersemi Kembali, buseeeet berantem mulu malih!)..

Duuh pengen muntah, bukan karena tayangan itu aja, tapi tadi gue abis makan indomie yang udah biyek, ciki oranye rasa bego sebungkus, daaaan keripik pedes sekilo rasa kepedihan. Pgn muntah beneran jadinya. Pokonya ya pokonya, weekend depan harus berjalan okey marokey, amin gusti nu agung. Kepenatan harus diakhiri, tersenyum harus dipraktekkan dengan rekahan bibir yang simetris, 2cm ke kiri dan 2cm ke kanan (biar keliatan tulusan dikit lha hai).. Yeiiiy!!
Kali ini aku tidak mencium bau hujan, bau tanah yang baru saja disiram hujan, padahal biasanya aku bisa.. Hmm, bukan.. Bukan karena apa-apa.. Haha tapi karena kamar gue baru disemprot obat nyamuk, abisan gue bentol-bentol digigitin, haha.. Siaul panjul.. Mudah-mudahan aides aigepty (lupa gmn nulisnya), pgn jg sekali kali nyobain demam berdarah (tapi jangan smp parah ya Allah, ini mah pgn nyoba aja).. Eh cancel deh, sayang duitnya, pan harus dirawat ya??


Hmmmmm.. Lebih baik menyikapi sisa weekend ini dengan bertransformasi menjadi sleeping beauty.. Terlelap dan bermimpi dibangunkan pangeran. Tp kalau pangerannya punya kekuatan, mendingan teler aja, will wait and keep on hoping.. Mudah-mudahan ada homer simpson dlm mimpi, ingin menertawakan ke maha tololan dan sarkasnya..


Oh my bad weekend, I love to wait my next weekend.. Sayonara!!

kemana ya?

Terkadang hidup seringnya gak sesuai dengan apa kita harapkan. Flat dan gak indah sama sekali. Jenuh dengan rutinitas yang itu-itu saja. Dunia berasa seperti perumahan tipe 4L (lu lagi lu lagi). Pergi sebelum matahari nampak karena malu-malu, dan pulang setelah matahari udah diusir dari langit karena malu-maluin. Terbit gelap habis pun gelap.
Terkadang saya ingin keluar dari aktivitas ini, tidak ingin didikte dengan persoalan yang sama, kabur dari kebiasaan yang cukup memualkan, dan melepas apa yang sudah dimiliki. Namun, terlalu sayang untuk merelakan apa yang sudah dimiliki, takut dengan masa depan yang tidak bisa diprediksi, enggan meminta petuah mama lauren karena gengsi. Ya, saya pengecut yang merasa jenuh. Katakan saja begitu.
Kegiatan yang sering kulakukan beberapa hari ini adalah melihat kalender, menghapal di luar kepala tentang tanggal-tanggal mana saja yang diwarnai merah. Kemudian mulai merencanakan banyak hal beserta alternatifnya untuk dilalui pekan itu. Tapi taruhan, rencana itu tidak akan terwujud.
Ingin rasanya pergi dari perasaan sepi ini. Saya memiliki banyak hal tapi seakan-akan tidak tahu mau difungsikan untuk apa. Berharap untuk satu hal yang itu-itu saja, yang tidak mungkin, yang seharusnya sudah kubuang. Menjadikan manusia yang tidak tahu bagaimana caranya mensyukuri nikmat, kerjaannya malah me-sukurin hidup a.k.a sue-in diri. Terlintas untuk melakukan kabur secara spontan, sama seperti spontanitas saat aku melarikan diri ke Jogja beberapa bulan lalu, tanpa persiapan dan tiba-tiba menghilang dari rutinitas yang menjemukan.
Aku hanya ingin tersenyum kembali, dengan siapa atau tanpa siapa. Yang aku inginkan adalah menjadi bahagia, tanpa memikirkan bagaimana cara membahagiakan orang lain terlebih dahulu. Aku sudah lupa resep racikan membahagiakan diri sendiri. Belum terlambat.
Ada yang mau kabur bareng? yuuuuu..