Saturday, January 31, 2009

Ketika Tuhan Maha Tidak Romantis

Saya adalah mahluknya, yang merasa dicintai. Sedangkan bagian mencintai adalah mukjizat untuk diri. Mukjizat yang tertanam untuk manusia biasa yang bukan tergolong kasta nabi.
Sebagai gemini, saya merasa seringnya Tuhan itu Maha Romantis.. Dan bagian tidak romantisnya? Sepersekian kecil berjalan pada saat dimana saya bisa menangis sambil mendendangkan lagu, mengiringi nyanyian penyanyi dalam cd.. Oh my darling oh my darling.. what was happened on earth? Aku dizalimi..
Mungkin moment itu juga terjadi sewaktu ogeb yg gelisah tiba-tiba merasa bahwa patung pancoran pun mirip kekasihnya (krn takut kehilangan pacarnya), seperti yang dicurhatkannya dalam judul "satu jakarta muka dia semua".. Atau juga.. Ketika daus yang disinyalir sedang jatuh cinta itu berkeinginan untuk menyandarkan kepalanya diatas pangkuan sang terkasih, sehingga (mungkin) berhasil membangkitkan gejolaknya untuk menulis "cinta di januari yang baru"..
"Cintaku sebesar dunia.. Setinggi langit luas diangkasa.. Kepadamu.." Atau "You are mystery You are wishing well.. And you light me up when u ring my bell".. Kalimat dalam cuplikan lagu pengantar bunuh diri paling indah dalam simfoni cinta. Dimana-mana sll ada cinta cinta dan cinta.. Ketika engkau menjadikan dia sebagai detik dalam harimu.. Menjadikan dia sebagai detakan dalam jantungmu.. Menjadikan dia sebagai jejak dalam langkahmu.. Dan menjadikannya udara yang bisa menghidupimu..
Aku mengamati beberapa kejadian yang dialami teman-teman yang sedang dirundung masalah cinta.. Memang masalah ini yang paling enak dibahas.. Lucu. Mereka menghujat kejamnya dunia, pura-pura tegar menikmati menjalani perasaan sakit hati, ngebuzz via yahoo messengger pagi buta (bagian ini ga bisa gue tolelir, jd kl mau curhat inget waktu napa!!), dan akhirnya sama-sama melafalkan puisi tenar sang babi patkay dalam film Sun Gokong "beginilah cinta, deritanya tiada akhir"
Ow ow ow.. Kita rangkum saja bagian ini dalam judul Ketika Tuhan Maha Tidak Romantis!
Beruntunglah mereka yang bisa saling memiliki, karena bisa menertawakan si pencetus falsafah "cinta tak harus memiliki".. Haduh, sakitnya hati ini.. Berasa hati diuleg ibu-ibu dharma wanita.
Pertanyaan selanjutnya adalah, siapa yang sebenarnya kalian cintai? Mantan pacar? Gadis/pria bocah yang kau taksir diusia belia? Pacarmu sekarang? Atau malah belum ketemu? Pertanyaan kedua, bagi yang sudah menikah dengan perasaan cinta (selamat ya!! Anda org beruntung) adalah adakah bisikan yang membuat hatimu berteriak kencang "ini dia ni calon masa depan gue" saat pertama kali kalian meng-claim bahwa kalian sedang jatuh hati?.. Pertanyaan selanjutnya adalah apakah itu cinta.. Seperti apa? Kata Rully Anggia, cinta itu ada ketika kita bisa dan mau melakukan hal yang tidak pernah bisa atau mau kita lakukan.. Dan setuju.. Its so Simple.
Satu contoh cinta, seseorang bernama Om fajar adi prakosa sering bercerita tentang istrinya.. Membanggakan istri yang dinikahinya. Menyiratkan betapa ia bersyukur bahwa ia merasa sangat nyaman berada di rumah.. Iya, cinta adalah sebuah jejak yang bisa menuntun kita untuk kembali pulang, dimana pun ia berada.. Berasa aman ketika tahu bahwa dia ada didekat kita.
Ketika Tuhan Maha Tidak Romantis, sesungguhnya ia sedang menyiapkan kertas kosong untuk diberikan kepada setiap pasangan berbahagia untuk 'menuliskan cerita bersama'.. Sepatutnya kita bersabar untuk menunggu kapan kertas itu diberikan untuk kita, ketika Tuhan sudah kembali Maha Romantis..
Setiap orang pasti pernah merasakan keadaan ini.. Ketika masa PMDK alias pendekatan mulu dapet kagak, ketika cintanya tidak terbalas, ketika yang dicinta tidak tahu bahwa ia mencintainya, ketika dia tahu bahwa ia tidak bisa bersama menikah dengannya karena masalah prinsipil, ketika ditolak, ketika ditinggalkan, ketika seseorang yang pernah dicintai ternyata sudah memiliki cinta yang lain, ketika merasa sendiri, ketika seseorang merasa bahwa ia sudah tidak percaya bahwa cinta itu akan kembali ada..
Humm, cinta bisa menjadikan manusia sangat manusiawi ya ternyata.. Manusia yang tak luput dari dosa, lupa, tidur, dan yang pasti, cinta..

Aku ingin mencintainya dengan sederhana

Aku ingin mencintainya sesederhana mungkin.. Seperti kalimat dalam puisi tenar yang pernah aku lihat dalam seminar advertising di kota Bandung 2 tahun lalu.
Dan kalimat itu terlintas kembali ketika seseorang mengatakan padaku td mlm bahwa ia mencari pasangan yang bisa menerima apa adanya. As simple as that.
Banyak yang pernah bertanya, "sebenernya lo cari pacar atau cari suami? Susah bener! Apa sih kriteria yang lo tuntut? Kalo ky gini, gak akan pernah dapet! Manusia gak ada yang sempurna"
Lah? Gua juga tau kali, malih (kata bolot pd malih). Tidak ada kriteria apapun sebenarnya, fisik ataupun sikap. Tapi bukan berarti aku harus memilih karena terpaksa. Butuh suatu perasaan yang bermain, dari awal. Mungkin itu bisa dijadikan suatu kriteria bagiku, "aku harus suka dari awal".. Euforia untuk memutuskan ingin dekat dengannya dari pertama kali melihat.. Perasaan kagum untuk terpesona dengan segala yang melekat dalam dirinya, hingga menghapus segala persyaratan seperti yang sudah dimiliki oleh orang lain. Tidak peduli apakah dia itu tua muda kaya duafa pintar kurang pintar tampan ataupun biasa. Yang aku butuhkan adalah seseorang yang bisa aku kagumi dari awal.. Yang bisa menjadikan ia menjadi manusia paling tampan ketika aku melihatnya, yang bisa membuat ia terdengar pintar saat aku berbicara dengannya, yang bisa membuat parasnya terlihat awet muda, yang bisa membuat ia menjadi sangat kaya ketika aku yakin bahwa ia bisa menghidupiku dengan kebahagiaan. Aku hanya butuh itu, tidak lebih. Sebuah perasaan kagum dari awal. Lalu menuliskan cerita bersama jika ia ternyata memiliki perasaan yang sama denganku..
Perasaan deg-degan ketika mendengar namanya, perasaan gelisah ketika belum mendengar kabar tentangnya. Aku pernah merasakan hal ini. Dan ternyata benar, hubungan yang berlanjut kulewati tanpa syarat apapun. Karena aku memiliki bekal perasaan kagum.. Layaknya fans pada superstar, atau seperti makmum yang mengikuti sang imam..
Dan kini, sudah saatnya perasaan itu muncul kembali.

Kekuatan Super Muncul!!

Kekuatan muncul.. haha, masa ya masa ya!!Tiba-tiba gue bisa mendapatkan apa yang gue inginkan, walaupun cuma makanan.. haha, gak penting. Tadi siang gue kepingin Klappertart, tapi diabaikan, karena menu yang tersedia cuma bebek dan duren (which is gue gak suka dua-duanya), jadilah gue makan ketoprak rasa ketabahan (gue harus tabah dong?? orang siangnya cuma makan ketoprak, jauh banget, gila!! cuma sama huruf depannya doang, "k").. Dan, sorenya gue kepingin makan es krim stroberi.. tapi berhubung gak ada yang jualan lagi, gue harus menahan ngidam ini.
Setibanya dirumah, gue mulai melupakan semuanya, (leeebiiiiiih banget gue, tibang makanan doang).. sejam kemudian, dari lantai atas, gue ngelhat abang gue lagi menyendokkan sesuatu di gelas, haaaaahh warnanya pink (apaan tuh?? jaja miharja mode on.) Booookk? es krim rasa stroberi (satu liter aja!!), huaaa puas.. berhubung kehausan, berjalan lah gue ambil air (yaiyalah, masa ambil gergaji), tapi... sebentaaar, kayanya gue kenal ni bentuk makanan kayak yang beginian.. OH MY GOD OH MY GOD,-sok panik mode on-, Klappertart..
Kekuatan super muncul, darah pengerat yang mengalir dalam darahku.. ada 2 kemungkinan muncul, apa bener ya gue bisa mendapatkan makanan yang gue inginkan? atau gue bisa melihat masa depan (walaupun scopenya cuma makanan)? hahaha.. lalu muncul pertanyaan baru, "apa iya ya mama lauren yang konon diceritakan bisa melihat masa depan itu pernah ternoda oleh tikus juga?" wakakakakakakkk.. gebooo..

satu Jakarta muka Dia semua


Setelah menutup telepon sekitar setengah jam lalu, tiba-tiba ada teman jaman kuliah yg colongan curhat via ym..setelah berbagi kisah, muncul keinginan menulis supaya kita bisa memikirkan bersama, tentang perasaan. Kekuatan hati dalam memutuskan kebimbangan. Dan pd jam2 dini hari ini, ditemani suara hujan, aku memutuskan untuk menulis, menuliskan sebuah cerita tentang cinta..
Ia bercerita bahwa ia akan segera menikah, wlw masih ragu. Diragukan oleh sebuah pertanyaan prinsipil sblm berkomitmen, "yakinkah saya dengan hubungan yang dihiasi perbedaan agama?"
Bukan berpisah hanya karena ketidakcocokan, perselingkuhan, atau ego lainnya.Tapi karena merasa dibatasi oleh perbedaan yang sulit dihancurkan. Mungkin bg sebagian orang, berpisah karena masalah beda agama adalah hal tak mengapa, tp bagi sebagian lain mungkin menganggap bahwa hal itu adalah tidak mungkin.. Sehingga harus diputuskan untuk tidak. Sulit, sama saja seperti seorang kakak yang harus memutuskan untuk tidak menikahi adiknya, pdhl kedua kakak beradik itu saling cinta.. Toh kasusnya sama, mereka saling cinta, hanya saja terhalang norma.. "Bisa dijalankan tapi sebaiknya tidak, atau malah seharusnya tidak."
Sulit untuk meninggalkan dia, apalagi ketika kita sudah memberikan setiap inci dari ruangan hati ini untuknya. Sulit untuk tidak mengingatnya apabila "satu Jakarta muka Dia semua".. Utara selatan barat timur pusat bahkan pulau seribu penuh coretan potret dirinya. Banyak cerita tentang dia, dalam tawanya, kasihnya, atau bahkan kemarahannya sekalipun.. Sulit untuk mengganti dengan perasaan yang baru.
Dua malam berturut-turut, setelah lewat tengah malam tepatnya, dua kali sudah aku didatangi teman yg bercerita tentang kisah cinta mereka. Menyadarkanku bahwa aku tidak butuh banyak hal di dunia ini. Jika aku percaya bahwa cinta bisa memberikan segalanya, maka aku tidak akan pernah menuntut suatu apapun..aku hanya ingin mencintainya sesederhana mungkin. Dengannya yang juga tidak menuntut apapun..

Tuesday, January 6, 2009

Aku dinodai binatang!! #2

Kelanjutannya..

Setelah hampir jam makan siang, gue mengunjungi salah satu teman di lantai yang berbeda. Beberapa menit kemudian setelah mengobrol dengannya, tiba-tiba gue inget akan satu hal.. Gue abis dicium binatang pengerat. Tapi gue masih bisa ketawa-ketawa sampai agak menangis (haha, bilang aja nangis), soalnya sekalian sambil gak rela kalo ngebayangin gimana si tikus mencoba untuk mencabut giginya pada ciuman mesranya yang kedua.. Pedih maknyus..

Terus temen gue bengong, dan dia menyarankan supaya gue segera pergi ke rumah sakit untuk suntik tetanus sesegera mungkin. Alhasil, kembalilah gue ke meja. Tak berapa lama kemudian, telepon di meja berdering, ternyata dari teman yang tadi. Dia menyarankan untuk ke dokter yang ada di kantor saja.. Okeeeedeeeeehh, biar kamu tenang ya..

Gue : “Hai Dok”
Dokter : “Ada keluhan apa, Vintya?”
Gue : “Abis dicium..”
Dokter : “Ah, becanda. Ada apa?”
Gue : “Beneraaaaann, tapi sama tikus.. 2 kali pula.. maut..”
Dokter : (mukanya agak-agak gimana gitu, mungkin khawatir..)
Gue : “Dok, kenapa??”
Dokter : “Coba sini saya tensi dulu” (kening mulai ngeryit).. “tekanannya rendah sekali. Kamu meriang?”
Gue : “Meriang sih belum, tapi kalo tangannya dingin kaya gini?” sambil memegang tangannya.
Dokter : “Waduh dingin ini.. udah minum obat apa? Udah kasih alcohol? Udah ini udah itu?”
Gue : “Belum.. belum.. belum.. haha”
Dokter : “Yaudah, kamu tebus obat ini di Apotek. Ke UGD aja sekalian buat dikeluarin darah racunnya”
Gue : (dalam hati gue berkata, Oh My God Oh My God, seriuskah doi????? -teenager labil mode on)
Dokter : “Cepetan ya segera ke rumah sakit. Coba liat dulu lidahnya”
Gue : (Sambil mangap), “Percuma, Dok.. abis makan vitamin C 3 biji, hehe”
Dokter : (mungkin gejalanya sudah kelihatan, pasien mulai aneh)

Yasudahlah, nanti aja.. gue ke PIM dulu.. tiba-tiba ada telepon dari nomor tak dikenal..
Gue : “Halo, siapa ya?” -à songong dan sok beken mode on.
Dokter : “Saya, dokter”
“Kamu dimana Vin? saya anter ya surat rujukan ke rumah sakitnya? Harus segera!”
Gue : “Emang dalam berapa lama sih dok?”
Dokter : “Dalam 24 jam gak disuntik kamu bisa kejang”
Gue : “Tenang dok, baru 12 jam, kita masih punya banyak sisa waktu” (Berusaha menenangkan, haha) Nanti aja.. ini kan mau makan dulu.. Emang kenapa sih, Dok”
Dokter : “Ini bukan nakut-nakutin lho ya.. kamu bisa gagal ginjal”
Gue : dengan perhitungan belum menikah dan belum pernah ngeliat orang yang pipis sambil salto, akhirnya gua bilang “Siap, Segera, LAKSANAKAN!!.. nanti saya segera ke rumah sakit. Tapi tetep ya abis makan, hehe”


Baliklah gue ke kantor, minta ijin ke Pak Bos.. dan pergi sendirian ke rumah sakit. FYI, kondisinya badan gue udah mulai dingin aja.. Dan akhirnya, sampailah gue di UGD RSPI (lokasi sebenarnya)..

Gue : “Suster, saya mau daftar”
Suster : “Keluhannya”
Gue : “Digigit, Sus”
Suster : “Digigit apa?”
Gue : “tikus..”
Suster : “Apa”
Gue : “tikussss”
Suster : “Hahahahaha, kasih aja nih ke Dokter ….
(u don’t know who, panggil saja Voldemort- bukan nama sebenarnya)

Dok : “Gak cuci kaki ya sebelum tidur?”
Gue : (Wah sok asik nih dokter, sekate-kate die!!), “Sapa bilang di kaki dok?”
Dok : “Terus dimana?”
Gue : “Di tangan, nih!!” (sambil memperlihat tiga tusukan)
Dok : “Suster tolong ambilkan, … … … … “ (dalam hatinya mungkin menghujat, “Lebih Jorok Begoo!!”)
Gue : “Masih belum kenapa-kenapa kan, dok?”
Dok : “Emang kamu kenanya jam berapa?”
Gue : “Kira-kira masih 14 jam yang lalu lha, tenang aja ya dok” (tetep lho gue sok nenangin)
Dok : “UDAH LEWAT 10 JAM TAU!!!! Batasnya kan Cuma 4 jam”
Gue : “Whaaaattt@@@???!!!”
Dok : “Suster ambil suntikan!”
Gue : (sambil memberikan tangan ke arahnya)
Dok : “Kata siapa di tangan? Di pantat”
Gue : (Anjrit sue banget gue, sueee!!!)
Dok : “Ngomong-ngomong, tikusnya putih atau tikus item?”
Gue : “Yang jelas, dia jelek banget dok.. Awwwwwwwwwwww”, (tertusuk yang ke 3 dihari kelabu)

*Moral : Kata temen gue, ngapain lo vin ke gudang? Nyabu? Haha,, bangke lo Probo!! Iya juga sih, macam ratapan anak tiri aja tidur di gudang.. Dan, sampai saat ini (6jam pasca penyuntikan, pantat gue masih sakit.. parah,, salah kasih serum kali ya.. kacauu… Oya, Vintya mengucap terimakasih karena dokter di kantor gua sudah mau panic dan berusaha membujuk supaya gue ke rumah sakit, walaupuuuunn ternyata udah lewat batasnya.. mudah”an aja gapapa.. kata dokter yang di rumah sakit, masih ada kemungkinan infeksi lho, hahaha… sok tenang mode on.

Well well well, don’t know don’t cares who knows who cares (PLEASEEEE, lafalkan dengan nada teenager labil dimana bagian who caresnya agak dilengkingkan, hahaha)

Aku dinodai binatang!!

Aku dinodai binatang (dalam arti sebenarnya).

Suatu malam di Januari yang paling kunanti.

Dalam mimpi aku melihat tanda tangki bensin ku sudah mulai habis, dan aku mulai merasakan firasat buruk. Aku juga melihat sederetan angka yang terlihat jelas..

Setelah lewat tengah malam, aku memutuskan untuk merelakan tertidur dalam ruangan gelap dan kotor, aku tidak peduli. Tidak ada yang menyuruhku pindah, dan tak ada pula yang bersedia menggendongku, mengantar tidur ke tempat yang lebih layak.“Aww”, bahkan dalam tidur aku bisa berteriak kesakitan. “Awwwwwwwwwwwwwwwww”, teriakan kedua berhasil membuatku terjaga. Sakit boooookkk.. Bangke! Bangke! Bangke! Aku ternoda, oleh binatang yang paling menjijikkan, yang selalu aku hindari, yang selalu aku maki. Tangan kiri gue (didaerah bawah ibu jari), di gigit Tikus!!!! What???!!! TIKUS!! Jahanaaaaaaaaaammm, biadaaaaaaaaabb!!! Mama, anakmu.. anak gadismu dinodai..

Eh tikus sialan! Beraninya sama cewe, pas lagi tidur lagi!!.. Lo gak liat ada orang yang tidur gak seberapa jauh dari gue? Yang lebih dekil, item, ileran, dan belum mandi?.. Kenapa yang lo gigit bukan saudara gue aja sih? Mulai dini hari itu, aku tak akan berhenti mengutukmu, seperti saat Tuhan mengutuk iblis saat diturunkan ke bumi.

Salah gue sih emang kenapa ketiduran di ruangan setengah gudang? Tiada daya dan upaya untuk pindah ke kasur yang empuk. Tapi, gue gak pernah abis pikir, gue gak pernah melukai kaum tikus, tapi kenapa tikus biadab itu begitu kejam, menciumiku hingga dua kali (mana yang kedua lebih sakit! Inget ya, lo masih punya urusan sama gue). Dan, begitu saja kabur begitu aku terbangun, meninggalkan tiga tusukan dalam yang kini berwarna merah, seperti gigitan vampire pengerat.

Dalam hidup gue, sudah ribuan kali gue mengatakan bahwa gue paling ogah sama yang namanya anjing dan tikus. Kenapa anjing? Sebenernya gue suka banget sama anjing, ngeliat mereka bermain dengan tuannya. Tapi entah kenapa anjing selalu gak suka kalau ngeliat gue, bahkan pernah ada yang mengigit (cerita tentang anjing pernah gue mentioned dalam www.vintyabodhi.blogspot.com dengan judul “Titisan dewi kucing). Jadi yang punya masalah itu ya anjingnya, bukan gue!! Mereka ogah dan memunculkan hawa pembunuh tiap ngeliat gue. Dan, tikus?? Dari masa kecil hingga dewasa, tidak pernah barang sedetikpun gue merasa jijik sama kaum mereka. Boook, ngeliat cara jalannya aja udah nyebelin, bertingkah banget tau gak? Dan sekarang, aku pernah digigit kedua binatang itu..

Entah-entah-dan entah.. Mungkin, kini ada dua racun mengalir dalam darahku. Rabies dan Rubela/Pes..Kesialan ini harus segera dibayar, diganti dengan kegembiraan yang luar biasa. Tuhan, janji ya???

Plis janji dong..

*Ternyata deretan angka yang ada dalam mimpi gue itu adalah nomor rekening temen kantor gue, Boookkkk? hahahaha hebat..

Friday, January 2, 2009

last note from bee

21.27 wib
Dua jam tiga puluh tiga menit lewat beberapa detik sebelum malam pergantian tahun.
Aku terdiam di balik setir sambil mendengarkan lantunan lirik yang sudah diulang keseribuan kali dalam satu minggu ini. "Bagaimana bila akhirnya ku cinta kau, dari kekuranganmu hingga lebihmu".. mungkin yang lebih tepat adalah "Bagaimana aku bisa mencintai kamu yang sebenarnya tidak pernah ada", haha sakit jiwa.
Bulan cemburu pada kembang api yang lebih dinanti. Tanpa sinarnya malam pun sudah terlihat warna-warni. Dan bintang itu, sumpah aku melihatnya! ada satu bintang yang terletak dekat dengan bulan seakan sengaja menemani kesendirian bulan. Dari dalam sini aku melihat sekelilingku, seseorang berdiri di atas motornya, tak sabar dengan kemacetan. Suara klakson semakin mencengang, tawa seorang perempuan muda sambil memeluk pinggang kekasihnya, anak-anak kecil bertelanjang kaki berlari kecil di tengah ruas jalan yang ditutup polisi yang masih asyik meniupi pluitnya. Dan aku termenung melihat bulan. Tanpa tahu dimana saya akan melewati malam terakhir di tahun ini, entah dijalan tol yang lapang atau dimana, tapi aku hanya ingin pergi dari tempat itu. Dimana keberadaanku sudah seperti seorang tamu asing yang bisa ditinggalkan tuan rumah yang sibuk melakukan hal lain.

Tanpa tahu dimana saya akan melewati malam terakhir di tahun ini, setidaknya saya sudah mengambil keputusan yang paling tepat. Bulan tidak butuh pekikan antusias manusia dibawahnya. Pada akhirnya manusia akan berharap keberadaan bulan suatu saat, ketika malam sudah sangat gelap. Ketika redup dan terangnya sinar bulan sudah sangat terbiasa untuk melengkapi malam. Walaupun tetap saja bulan terlihat tidak menarik. Padahal bulan selalu hadir setiap hari, manusia saja yang tidak menyadari ketampakan bulan. Aku hanya perlu menunggu satu bintang itu. Bintang yang tepat berada di samping bulan menjelang awal 2009.

00.00
Selamat tahun baru. Selamat tinggal 2008, tahun istimewa, tahun kabisat..

00.01
2009, akan seperti apa lagi cerita hidup yang akan ditulis oleh tahun ini?
Tidak. Kali ini, aku yang akan menuliskan cerita..