Monday, May 26, 2008

diantara niat, kesungguhan, dan keberuntungan

Dalam perjalanan pulang ke rumah, maaf ya kek, cucunya udah numpang tinggal, eh pulangnya malem mulu, hehe namanya juga anak muda (iyalah anak muda, walau udah gak termasuk dalam kategori ababil aka abg labil, umur gue baru 20 tahun juga, haha gak penting).

Pernah gua mentioned di post setahun yang lalu kali yah, gua sangat suka melihat lampu. Kali ini adalah lampu-lampu yang bercahaya dari kendaraan yang lalu lalang di sepanjang perjalanan pulang. Jalanan gak terlalu rame padahal malam minggu. Ya iyalah orang gua nyetirnya di daerah kuburan, hehe becanda. Kali ini gak ngebut, tapi gua tetap bersikeras untuk tidak melihat spion apabila sudah melewati jam 9 malam, apalagi alasannya kalo bukan takut ditebengin setan di jok belakang, setan yang kurang ajar tentunya, karena bukannya duduk di depan malah duduk di belakang, padahal nebeng loh dia!! Macam gua supirnya aja. Di sepanjang perjalanan itu gua merasa bersyukur, sangat. Gua diberikan segala hal yang dipermudah oleh Tuhan. Bener juga, perjalanan hidup yang mulus-mulus aja, mudah”an emang akan begini seterusnya, amin. Alhamdulillah, gu lebih banyak bisa dapat apa yang gua rencanain (yang gua mau) ketimbang gagalnya. Sampe-sampe ada beberapa orang yang bilang, ”Kalo lo uda mau, lo pastiin itu bakal lo dapet” atau ”lo emang mujur banget”. Tapi setelah gua pikir-pikir itu ada benernya juga. Alhamdulillah, ya Tuhan selalu ingatkanlah aku untuk selalu bersyukur atas semua berkah dan hidayahMu..

Kenapa gua ngomong ini, hehe.. gua udah diterima jadi karyawati!! Hehe, makanya tadi gua medical check up (doain moga” hasilnya bagus, supaya gua uda bisa mulai programnya bulan Juni ini). Yang mau gua ceritain adalah, proses ini berjalan begitu cepat. Begini ceritanya.

Sekitar dua minggu yang lalu, seminggu setelah lulus sidang skripsi, gua submit online buat ngelamar kerja untuk management trainee marketing. Sebenernya setelah di cek, batas akhir untuk apply udah kelewat, tapi gak ada salahnya gua coba kirim, toh itu juga bakal jadi arsip HRD untuk waktu kapan saja, gua pikir. Alhamdulillah seminggu kemudian, ternyata gua lolos tahap admin, dan harus mengikuti psikotes. Senin 19 Mei, gua ikutin dah tuh psikotes. Setelah menunggu sejam, alhamdulillah gue dinyatakan lolos dan akan menjalani interview dengan HRD beberapa jam kemudian. Boooo’ yang wawancara gua lama aja lho ngobrolnya, dan diakhir pembicaraan dia bilang kalo gua lolos akan dihubungi satu sampai dua minggu kemudian. Rabu 21 Mei, gua dihubungi oleh pihak perusahaan dan dikabarkan bahwa gua lolos, dan keesokan harinya harus interview lagi dengan pimpinan HRD-nya, Alhamdulillah. Kamis 22 Mei, gua di interview lagi. Ruangan si pewawancara terlihat luas, dia berada di lantai paling atas dalam gedung itu (Tadinya gua pikir beliau adalah pimpinan HRD, tapi pas malemnya gua cek di website, booo’ doi salah satu direkturnya, haha).. Kali ini pertanyaannya lebih beragam dibanding cuma sekadar menanyakan cv atau hal-hal pribadi gue. Di akhir pembicaraan, dia bilang kalau keputusannya ok, maka gua akan lolos ke tahap selanjutnya. Kemudian gua disuruh balik keruangan HRD dulu sebelum pulang. Setelah menunggu beberapa lama, orang HRD datang ke gua, katanya gua lolos, dan besok gua harus interview lagi dengan president director dan vice president-nya, Alhamduillah. Tapi, whaaaaatt????? Presdir? Besok? GUSTI NU AGUNG! Jumat 23 Mei, dengan perasaan dag dig dug, dan modal nekat serta berharap bahwa menjadi diri sendiri adalah dua hal yang bisa diandalkan, maka tibalah saya di ruangan itu. Interview berlangsung selama sejam. Si Presdir tertawa dan VP tersenyum. Jadi kesimpulannya mereka adalah figur yang murah menyipitkan mata dan menyimpulkan senyum, atau gua mengeluarkan statement konyol sehingga mereka begitu? Hati presdir siapa yang tahu... Awalnya gua agak deg”an, tapi untungnya bisa terkendali. Di akhir pembicaraan, kita bersalaman, siapa tahu aja bisa getuk tular rejeki, hehe. Terus mereka juga bilang, bahwa saya disuruh ke HRD lagi. Setelah nunggu lagi, mbak HRD-nya bilang bahwa saya diterima di sana dan tinggal melewati tahap akhir medical check up. Program akan berjalan 1 Juni, selamat.”

Benerkan? Prosesnya cepet banget. Satu minggu kurang. Bahkan orang yang diwawancara barengan gua pas tahap direktur bilang bahwa dia melewati sampai proses itu sampai sebulan lebih.

Nona Ui seringkali berkata, ”Vintya, enak jadi kamu, semuanya tuh dimudahin sama yang Diatas, segalanya dilancarin”. Nah, kenapa gua cerita ini, bukan maksud buat nyombong (bukan itu aja maksudnya hahahaha becanda), tapi gua menyadari bahwa emang bener gua harus bersyukur, sangat. Tuhan sayang banget sama gua, dan gua gak boleh menyia-nyiakan apa yang telah dia berikan. Alhamdulillah ya Tuhan, untuk segalanya. Dilahirkan oleh kedua orang tua yang patut diacungi jempol, sekolahnya dilancarkan, bisa lulus kuliah dalam periode yang lebih singkat dibanding jadwal yang seharusnya, punya kekasih yang oke, dan sekarang proses mendapat kerja pertamanya juga dimudahin. Terima kasih. Tapi, kadang ada orang yang merasa bahwa jalan hidup mereka kok kayanya dipersulit, selalu ada hambatan, dan terlampau capek. Tuhan sayang dia kok, malah mungkin mereka lebih dipercaya karena mereka mampu melewati hal itu. Dan gua sangat percaya, bahwa mereka yang telah melewati segala rintangan itulah yang justru akan belajar banyak hal, dan sebisa mungkin berhati-hati untuk mengambil jalan yang baik karena sudah berpengalaman. Dan dengan itu, mereka juga lebih merasa pantas untuk ngedapetinnya, bisa lebih ngehargain. Jadi buat kamu yang ngerasa capek karena semua yang kamu peroleh sekarang ini karena telah melewati jalan yang banyak kerikilnya, jangan putus asa ya, aku yakin kehidupan kamu ke depan, insya allah akan jauh lebih baik (percaya ya sama aku.. Buktinya sekarang? Kamu bisa sering jalan” ke tempat yang dianungi banyak eksekutif muda kan?? Yang kalo makan dengan menu gak ngenyangin pun harus keluar duit jutaan rupiah, buseeet dah).

Di perjalanan pulang, gua jadi inget perkataan temen yang bilang kalo gua sakit, atau temen yang bilang kalau gua ambisius, temen yang bilang kalau gua itu robot. Mungkin mereka bener. Gua gak punya waktu sama sekali buat istirahat dan liburan. Sebulan sebelum sidang, gua udah mulai kegiatan magang, sehari setelah sidang gua juga udah masuk magang lagi, bahkan kontrak tersebut masih berjalan sampai tanggal 30 Mei ini. Dan tanggal 1 Juni-nya gua sudah masuk ke dunia kerja yang baru. Kadang merasa senang karena gak sempet menyandang status pengangguran, tapi adakalanya saya merasa manusia biasa yang butuh istirahat. Tapi bagaimana pun juga, jalan ini yang gua pilih. Mungkin gua memiliki paradigma lain. Sekarang saatnya bersusah payah, gua belum bisa menghasilkan apa-apa juga, dan nanti apabila sudah waktunya, maka liburan itu akan terasa sangat menyenangkan..

Sebenarnya gua capek juga sih. Tapi gua merasa apa yang udah gua capai gak boleh disia-siain. Kebaikan Tuhan harus gua manfaatin. Gua cuma pengen buat orang-orang yang sayang sama gua jadi bangga. Pengen jadi contoh yang baik. Senior gua pernah bilang gini (dengan segala kerendahan hati dan sumpah gua gak ada maksud nyombong), ”Arva, banyak hal yang udah kamu raih tapi belum bisa diraih sama temen-temen diseumuran kamu”, jadi mudah-mudahan temen-temen gua jadi terpacu. Mudah”an kita bisa sukses bareng” ya!! Selama manusia Indonesia sama-sama suka makan nasi..

belum bisa tidur

Insomia yang produktif, haha!..

Yaudin kalo gitar (pinjem istilah ui), sambil nguyah getas yang gak kerasa udah tinggal bungkusnya doang dan sisa kopi yang disinyalir kalo keseringan dikonsumsi bisa membuat gigi menjadi kuning, dan menulis lah saja. Apaan? Gak tau juga mau nulis apa, tapi selama menulis itu indah, biarkan dituturkan ke dalam penggalan cerita.

Di mulai dari kegiatan di pagi hari. Gua medical check up, pas periksa urine, warnanya kuning (sial, masih untung sih, daripada warna ijo, bisa” dikira itu pipis yang warnanya luntur yang diproduksi oleh kolor ijo). Padahal biasanya, gua harus minum air putih segelas tiap setengah jam sekali kalau gak mau dehidrasi, sehingga menjadikan pipis yang harus dikeluarkan setiap sejam sekali menjadi suatu hobi. Tapi bodohnya gua (tumben), kemaren gua malah minum kopi dan minum teh mulu, kebiasaan yang sangat jarang dilakukan. Gua lupa besoknya harus medical check up. Syiiiiiiit!............ Well anyway, mudah”an hasil tesnya adem ayem aja..

Gua juga mau kesel sama bensin yang dinaikan secara mendadak, kenapa gak dikasih tau tanggal pastinya seminggu sebelumnya sih?.. (haha, padahal guanya aja yang gak update berita). Tau gini pan gua bisa nyetok dulu. Jadi inget pembicaraan di sela ui lagi nguyah bebek (sampe saat ini gua masih gak tega makan bebek, mungkin lebih ke arah gak suka. Kenapa? Karena bagi gua bebek lebih suka maen di lumpur, jadi mereka lebih kotor daripada ayam, makanya gua gak mau ngerasain dia. Alasan yang tidak rasional memang..). Sambil fokus makan otak bebek ---booo’ ui makan otaknya--- dia mengkritisi sikap pemerintah yang mengalihkan subsidi BBM ke subsidi untuk bantuan langsung tunai untuk orang yang tidak mampu. Konon menurutnya, seharusnya dana itu dipakai untuk bikin sekolah gratis, lapangan pekerjaan, atau puskesmas. Mungkin ui berharap akan lahir bang Doel abad 21 karena kualitas pendidikan di Indonesia semakin meningkat. Dan tingkat kesehatan di Indonesia juga oke. Jadi gak ada alasan tuh buat rumah sakit yang nolak pasien karena urusan administrasi. Tapi bener juga, pendidikan dan kesehatan itu kan investasi jangka panjang. Menyantuni memang kegiatan yang mulia dan membantu tapi itu akan mendidik rakyat yang kurang mampu menjadi agak keenakan, semakin malas dan menganggap ketidakberuntungan mereka sebagai pembenaran untuk dikasihani. Yaaah, alhamdulillah gua gak merasakan apa yang mereka rasain sih, jadinya gua bisa ngomong kayak gini. Kita lihat saja apa hasilnya nanti, tapi gua harap keadaan akan menjadi lebih baik, jauh lebih baik dari ekpetasi yang dibayangkan. Maklum saat ini lagi banyak demo gara” BBM naik. Ntar kalo pemerintah ambil kebijakan ”kasih subsidi untuk bbm lagi dan narik BLT” ya giliran rakyat kurang mampu yang berdemo.. yauda lha adu”an demo aja..

Okeh, loncat-loncat aja ya mau nulis apa, toh gak ada tema khusus juga. Gua kesel ngeliat polisi mukulin mahasiswa yang demo, apalagi keparat polisi itu sambil ngerusak fasilitas pribadi orang lain. Kenapa? Alasan yang pertama, Tuhan aja gak pernah mukul mahasiswa, polisi yang cuma manusia biasa malah berani melakukan hal keji itu, keroyokan pula. Kedua, ketika melakukan hal keji tersebut, mereka itu menerapkan prinsip 3S (salam, sapa, senyum) yang selama ini digembar-gemborkan. Mana? Gua sama sekali gak ngeliat tuh pak polisi ngomong, ”Punten mas mahasiswa, boleh saya getok kepalanya.. tuk” sambil tersenyum tentunya. Yaa, kalo dipikir-pikir guanya aja sih yang ketololan sampe kepikiran hal itu.

Tapi di pihak mahasiswa (bodohnya), haha sukurin, tadi gua nonton berita lagi, ternyata dari 140 mahasiswa yang diringkus polisi, 3 dari mereka sudah ditetapkan sebagai pemakai narkoba, dan 50 diantaranya positif juga sebagai pengguna narkoba, sisanya belum jelas. Lalu ditemukan ratusan gram ganja, clurit, minuman keras, bensin yang diduga sebagai bahan membuat bom pletok. Haha, mbok ya kalo mau demo mikir panjang. Mau nuntut supaya pemerintah bisa memperbaiki kebijakan, mereka malah lupa untuk memperbaiki diri terlebih dulu. Manusia, manusia.. HILAF IS YOUR MIDDLE NAME!.. (pinjem istilah ui lagi..)

Eh eh, gua lagi nonton American Idol, yang menang David Cook (yah si David kecil kesukaan gue kalah). Terus dia nangis bahagia. Kemenangan ya, tangisan, laki-laki, apa salahnya? Justru laki-laki yang bisa menangisi hal yang pantas ditangisinya akan terlihat lebih baik. Selamat ya. Oya, gua juga tadi nonton gosip pas lagi makan siang di ambasador setelah muter” nemenin ui nyari lemari buat rak tv, andi soraya mau berpisah dengan steve. Haha, gak penting sih emang, makanya gak akan gua komentarin.. Daaaagghhh neeek kan yeee..

Wednesday, May 21, 2008

saya tidak cocok dengannya

Tadi gua sempet ketiduran, padahal di seberang sana masih ada suara dari seseorang yang tidak pernah membuat bosan. Setelah jalinan komunikasi dihentikan (haaaaalaaah jalinan komunikasi!!!!), gua merasa sangat terjaga ey-key-ey tidak ngantuk lagi. Terus gua ngeliat oom gua yang sedang menjadi budak duit, doi tiba” berubah profesi jadi tukang ketik tante makalah gua dengan iming-iming bayaran yang tidak seberapa besar. Ahaaa, jangan bengong, masa muda harus digunakan seproduktif mungkin. Apa ya apa ya apa ya apa ya?? Sibuk gonta-ganti channel, gak ada kabar tentang Alm. Sophan Sofyan lagi (membayangkan bagaimana tante Widya tidur sendiri.. pasti sangat berat), sinema elektronik di layar kaca juga tiada (hahahaha, kerjaan orang yang gak punya kerjaan), browsing internet males, ahaaaaaa menulis saja. Saya suka menulis, suka, dan suka.

Masa kawula muda harus dilewati seproduktif mungkin, apalagi bagi penderita insomia. Cuma masalahnya adalah, apa yang mesti gua tulis? Bagaimana kalau kita berbicara tentang makanan. Karena mahluk diciptakan Tuhan untuk makan. Bukan makan untuk hidup. Tapi.. ada beberapa makanan yang tidak saya sukai, entah mengapa.. diantaranya :

Jengkol. Siapa bilang keturunan betawi pada suka jengkol semua? (Soalnya setau gua sih, yang namaanya anak betawi itu pada betingkeh, gak berbudaye, ketinggalan jaman –please check Si Doel Anak Sekolahan Lyrics). Walaupun jengkol memiliki kegunaan yang sangat besar (?!! Apa itu apa itu? Pengen tauuuu!!)--yakni menghilangkan bau pete. bisa di cek kebenarannya--, gua tetep anti jengkol. Maafkan saya leluhur, karena bisa saya pastikan bahwa apabila tiba-tiba saya gemar makan jengkol, maka NERAKA AKAN DINGIN!! Alias gak mungkin lha neeeek..

Ikan. Sebetulnya ikan gak punya masalah dengan gua ataupun keluarga besar gua. Dia hanya mahluk kecil yang lucu dan penuh warna. Kehidupannya tentu bermakna sekali ya. Ikan, jangan marah dong kamu, kata orang kamu enak kok, kata Bu Guru Biologi kamu juga banyak protein hewaninya. Tapi, dimanapun dan bagaimanapun engkau disajikan, engkau selalu berbentuk utuh. Masih ada kepalanya, dan membuatku tak tega untuk menyantapmu. Padahal hewan-hewan yang lain selalu dipenggal dulu kepalanya..

Kambing. Selain kurang baik untuk kesehatan, sikapnya kambing juga tidak baik. Apa coba? Dia kalau ingusan gak pernah di-lap. Coba liat deh, idungnya selalu basah tau. Mana bisa gua makan sambil ngebayangin doi yang semasa hidupnya selalu menjadi anak ingusan!! Im not pedofil!!

Nasi. Sebenernya gua mulai bisa menerima nasi dalam kehidupan gua sih. Supaya terkesan lebih manusiawi atau terkesan memiliki rasa nasionalis yang cukup tinggi sebagai bangsa Endonesa yang memiliki prinsip “Belum makan kalau belum makan nasi”. Ternyata rasanya gak buruk-buruk amat, walau terasa agak pait.

Jeroan. Ya ampun ada lho yang bisa makan jeroan.. Bagian dalam dari sebuah hewan. Mana pait. Apalagi yang namanya ati. Ngapain sih pake acara dimakan segala? Dirasain aja udah gak enak banget. Mana ada makan ati yang enak??..

Durian. Maaf Pah, Mah.. anak mu ini masih kalian kategori kan sebagai manusia bodoh karena tidak suka durian. Apa enaaaaaaaaakknyaaaaaaaaaaaa??????? Jadi tolong, jangan teriak” panggil saya untuk sekadar basa-basi menawarkan kalau kalian lagi kegirangan makan durian..

Makanan Haram. Haha, boro-boro tau rasanya, dicoba aja gua gak berani.
Buah Khuldi. Jikalau buah itu tidak ada, mungkin kita sedang kegirangan main gapleh di surga, hahaha...

Itu aja kali ya, sebenernya banyak sih masih banyak yang gua gak suka, tapi mau digimanain lagi, manusia terlalu kreatif untuk menjadikan sesuatu yang aneh untuk disajikan dalam bentuk hidangan. Jadi, makanlah selagi bisa..

makanya jangan ngotot

Lelah hati memikirkanmu,
cinta ini membunuhku..


Bukan, lagu itu bukan lagu saya, tapi untuk seseorang yang mencintai seseorang yang mencintai saya dan saya cintai.

ucapan selamat

Pas gua ngetik ini, kebetulan uda masuk tanggal 20 Mei 2008, satu abad setelah DR. Sutomo mendirikan Budi Oetomo (Hahaha, ini mah jangan terlalu dipercaya, soalnya gua aja masih meragukan ingatan gua tentang pelajaran sejarah jaman doeloe, short term memory lost). Bangsa Endonesa, ayo kita bangkit, mati suri, untuk melakukan apa yang masih menjadi hutang, mewujudkan apa yang masih diimpikan. Menebus segala sesuatu yang telah diperjuangkan.

Memang kesalahan nenek moyang kita adalah membuat pernyataan, bahwa “Nak, Indonesia itu negeri yang kaya raya”, dan diperkuat oleh pencipta lagu yang lirik dinyanyikan oleh Enno Lerian seperti ini “Tanam padi tumbuh padi, tanam duren tumbuh duren” (yaelah, masa tanam padi tumbuh nangka?!!, sehingga mendoktrin kita bahwa Indonesia adalah negara yang sangat subur). Tapi kita terlalu berleha-leha dibuatnya, bukannya mengolah dan menggali semua potensi yang tersimpan, kebanyakan dari kita malah lebih senang mengadahkan tangannya untuk meminta dan menunggu.

Banyak ucapan selamat hari ini :
Selamat Hari Kebangkitan Nasional bagi Bangsa Indonesia
Selamat Hari Waisak bagi Umat Budha yang merayakan
Dan, Selamat Ulang Tahun ya Aini Aqsa Arafah..

Hai, nek..

Nek, apa kabar? Walaupun aku cukup tahu bahwa dikuburan sana gak ada warnet sehingga nenek gak bisa online, aku tetep pengen bilang kalau aku sayang sama nenek..

Monday, May 12, 2008

ada kawat yang melintas di gigiku

Iya, penampilan gua baru, haha ada kawat melingkar di gigi.. Kenapa baru sekarang? Biar gaya? Hell No!! Bukan cuma itu maksudnya, wakakakakak.. Selain pengen banget jadi masuk jadi anggotanya RAN, gigi gua juga perlu diprotect lha boy.. Dokter gigi gua pernah berkata (itu lho dokter gigi yang tega nyabut 2 gigi gue, yang buat bibir gua berasa kayak bibirnya si sapi makibau, bilang kalau gua disuruh make kawat atau gigi palsu, kalo enggak gigi gua bakal migrasi alias miring miring ancur jelek gitu..
Berhubung gua gak tau boyband atau grup musik mana yang anggotanya pake gigi palsu, jadilah gua milih pake kawat gigi aja, sapa tau aja ngelamar jadi anggota RAN juga bisa.. Mungkin namanya bisa diganti jadi Vintya and The RAN. Berasa ABG or teenager labil geeeellaaaa kan gue boooo’?.. yah secara dua cara umur gue juga masih dua puluh, poni gua juga ditakar dengan ukuran yang sama macam anak SMA yang G4UL gimandaaaang geeettooooh (book? Sebenernya gua itu teenager labil ato banci salon?! Apalah artinya status..)
Sekilas info,, ac di ruangan ini di bawah 18 derajat celcius, daritadi gua udah ingusan rasa kepedihan.. padahal gua uda pake blazer segala.. Dan bahkan salah satu bule disini (bule beneran kali boo’, kompeni, bukannya istri pa’le) yang biasanya tahan dingin juga bilang bahwa dia kedinginan.. dan katanya AC ruangannya mau diservice lagi,
???!!! WHAT?? KENAPA GAK SEKALIAN DIBUNUH AJA GUEEE???
Hari memakai behel adalah hari yang bersejarah buat gue, kenapa? Karena saat keesokan paginya saat bangun dari tidur, ada sesuatu yang beda.. gua merasa bahwa gigi gua lagi ditonjokin orang satu kampung.. Buseeeet sakit parah. Hari itu gua gak bisa makan apa”, cuma bisa minum kopi (minum kopi pun cuma untuk menghangatkan badan gua dari ruangan yang MAHA SURGA ini, yah katanya kan neraka panas, surge adem dong??). Dan besoknya gua baru bisa makan bubur, sampe hari ini makannya bubur lagi kue bolu lagi bubur lagi kue bolu lagi..


ade gue takut ngeliat gue karena ada sesuatu di gigi kakaknya



Pas lagi dipasangin, dokternya nanya, mau warna apa? Yaaa, setelah memperhitungkan dengan analisis statistik yang cukup tajam, akhirnya gua memutuskan untuk memilih warna pink.. Kenapa pink? Biar kaya ABG? Biar kelihatan lebih imut? HELL NO!! Bukan itu aja maksudnya, hehe.. gua menyesuaikan dengan warna kebaya gua yang ada unsur pink-nya.. eh eh gua mau diwisuda lho, hahaha..

Hari ini, hari ini!! Gua disuruh ketemu lagi sama dokternya, katanya buat ngencengin, karena yang kemaren tuh masih kurang dipasang alatnya, jadi lanjut hari ini.. Kebayang berapa kecamatan yang gebukin gua male mini.. Tuhan, di saat seperti ini lah, saat yang paling cocok memanggil namamu..

aku sarjanaaaa

Akhirnya punya keinginan juga buat ngepost lagi, daaaaan lagi” isinya seputar dunia gua.. bukannya narsis kali booook, tapi dunia itu yang paling gua kuasain materinya, daripada sotoy ngebahas yang laen..

Well well well, keinginan gua tercapai (pernah dibahas di blog sebelumnya), gua berhasil lulus tanggal 30 April kemarin, Yudisium yang dibacain : Vintya lulus, Nilai sidang A, IPK 4.00. Maka dengan itu, Vintya tak henti-hentinya mengucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat baik nyata maupun abstrak melalui doa-doanya. Ingatlah, bahwa sesungguhnya gua lulus itu karena doanya orang-orang, haha kerjaannya minta didoain mulu ya gue, sampe orang” pada protes.. yeeee, apa susahnya sih sekadar ngomong amin yang tulus??? Lha, perasaan gua baru bilang terima kasih?

Sebetulnya ucapan terima kasih di kata pengantar gua panjang gile.. tapi gua setidaknya gua pengen berterimakasih sama orang” ini, karena selain kuasa Allah SWT, sumbangsih mereka berasa banget demi kelancaran skripsi gue (kalimat/content disini beda kok sama yang di skripsi), diantaranya :
1. Papa, Mama.. makasi banyak buat bantuannya, usahanya, doanya, dan tak ketinggalan sponsorshipnya (hehe bagian paling penting selain doa). Selama ini aku cuma jadi anak pembangkang dan terlalu angkuh buat akuin bahwa aku sayang Papa dan Mama. Aku makasi banget karena udah dibesarkan dengan cara kalian mendidik aku sama ami. Beruntung banget menjadi bagian keluarga ini. Percayalah, bahwa kalian sulit untuk menjadi “apa-apa” kalau bukan karena orang tua kalian.
2. Dosen pembimbing, Pak Asep Suryana dan Ibu Jenny Ratna Suminar. Bolak-balik, bolak-balik, bolak-balik gua dikerjain. Ke perpus, ke tempat skripsi, ke warnet, ke rental, ke tempat photocopy-an, ke bengkel statistik, ke gramedia dan palasari itu semua jadi makanan sehari-hari. Tapi risiko kalo mau ngebut skripsi cuma 2 bulan, pake path analysis. Percaya deh, kalo punya kemauan, skripsi bisa lebih cepet dari itu.. Bayangin aja muka orang tua lo kalo mau cepet, ampuh gila..

3. Mas Alhori.. Giling ya, Mas! Kalo gak ada Mas dari bengkel statistik ini, saya mau bundir (bunuh diri) aja ngehadapin si path analysis. Dan yang paling penting, kejujuran mas yang sejak awal sudah berkomitmen dan bilang gini “Saya gak menerima manipulasi data” (Boooook, emang gua ada tampang manipulasi data apa??), telah menjadikan penelitian saya sebagai sesuatu yang patut dibanggakan. Bolak-balik 2 kali dalam sehari ke bengkel buat konsultasi, kasih input data atau minta output, balik lagi nyebar angket gara” ada item gak valid (doi beneran lho gak nawarin manipulasi data!!), itu gara” mas.. Saya jadi inget mas pernah iba melihat kondisi saya yang ketiduran dikursi tanpa senderan pas lagi nungguin, Mas. Hahaha, akhirnya we made it, tanpa manipulasi, penelitian gua bisa jalan kok!

4. Bu Imas, Pak Aep, dan Bu Sri. Wah, kalo gak ada kerja sama yang sangat menguntungkan saya (sumpah!), proses sidang komprehensif dan skripsi gak akan setenang itu.. Makasi buat info jalan depan dan belakangnya, hahaha.. Cuma kita yang tahu ya, apa bantuan dari Bapak dan Ibu.

5. Yefrizal (Esia) dan Yasrizal (TelkomFlexy) atas wawancaranya, memang wawancara yang saya lakukan sangat aneh parah.
6. Shava, Farin, Ciple, Alfa, ketiga orang ini merupakan pemberi saran bagi interpretasi dan analisis dalam skripsi gua. Makasi ya, skripsi gua gak mungkin setebel itu kalo gak ada andil kalian.

7. Thopansyah Ali Rachman, khusus saya tulis sendirian nih, O! Dari mulai awal mau melakukan penelitian, doi udah nyediain list responden dan menjadikan proses prasurvey penelitian gua gak perlu lama”, sampe ngurusin transkip nilai setelah lulus pun masih dilakonin, makasi ya o, sumpah makasi banget. Tolong dong itu bayaran wisuda saya diurusin (hahaha, ngelunjak!)

8. Putri Chairunissa, Fiba 06, Aldi 05, makasi ya, tanpa turut andil kalian, angket gua gak mungkin bakal selesai dalam waktu secepat itu. Big Thanks!
9. Tatyanova dan Nourma Nusanti, informasi dari kalian yang sudah punya pengalaman, sangat berarti dalam membantu saya membuat strategi. Makasi ya..
10. Omay, Tania, Farin, Priska, Vita, Oo, Resty, Robet kiyoshaki, Dhini, Putri, dan beberapa orang lainnya. Terimakasih telah menemani gua saat sidang itu berlangsung. Terutama buat Omay, Priska, Farin, dan Tania, makasi ya udah nungguin gua sampe selesai di Jurusan, sampe gua bener” jadi sarjana. Kalo gak ada kalian, mungkin gua cuma jadi satu-satunya anak 2004 yang celingak celinguk kayak orang gebo. Dengan adanya kalian, gua bisa ngerasain nikmatnya lulus, ada pelukan dan ucapan selamat yang tulus. Makasi ya, gua sangat menghargai itu..
11. Ui, makasi ya. Buat tema-nya, buat dengerin keluh kesahnya, buat sarannya.. Buat bantuannya padahal sebagai karyawati sudah sibuk dan letih sekali..
12. Pacar, kamu yang buat aku terjebak dalam penelitian ini, kamu juga yang bisa bikin aku ngerasa yakin kalo semua kesulitan itu bisa dikalahin. Sebenernya penelitian ini cuma sekadar ucapan terimakasih pada Esia atas kontribusinya mempermudah komunikasi kita. (Kalo Farin baca, Farin bakal penasaran aja siapa pacar gua, robet dan ijul juga nanya lagi ke oo siapa pacar saya, dan oo jadi ngecek blog saya..) Pacar, kamu membuat mereka penasaran sekaligus gak percaya, hehe. Everythings means nothing if I aint got you..


Well, sebenernya banyak banget yang sumbangsihnya berarti buat skripsi gua, tapi gak bisa juga dijembrengin satu”. Nama-nama di atas merupakan nama” yang bisa gua inget kontribusi nyata dalam hal mempercepat dan mensupport dalam proses penyusunan skripsi aja kok. Buat temen” deket yang gak menemukan namanya, bisa dicari di skripsi ya, insya Allah ada..
Baiklah, perkenalkan, nama saya Vintya Marvafahleti S.Ikom.