Friday, January 25, 2008

Poligami, racun dunia

Masalah ini emang paling dibenci kaum perempuan kayaknya. Haduh haduh, kasih aja suaminya racun, hehe. Tuhan jangan sampai saya di poligami. Saya tidak kuat Tuhan jika pasangan saya harus mendua. Lebih baik mana? Pasangan anda selingkuh hati atau selingkuh badan? Kalau susah, gak usah dijawab. Biasanya laki-laki bilang gini, ”Nabi aja istrinya banyak.. atau Untuk menghindari perzinahan, makanya saya menikahi dia.. atau Ya pokonya banyaklah, mengatasnamakan cinta” Padahal serakah aja ya, laki-laki mau yang baru tapi gak mau ngelepas yang lama. Tapi yang si pemeran yang lama juga bego dah, mau-maunya diracun.




dilarang poligami!



Gua jadi inget cerita temen gua setelah dia mewawancarai seorang pakar feminis, ”laki-laki sering berlindung dengan membawa nama nabi. Nabi punya istri seginilah atau segitulah. Tapi apa laki-laki jaman sekarang tahu bagaimana proses sunatan di jaman nabi dulu? Digetok pake alat apa tuh namanya. Gak kayak jaman sekarang yang bisa pakai laser.” Well, pertanyaan gua sekarang, yakin mau nyamain dirinya dengan nabi? Yakin bisa melakukan apa yang dilakuin nabi? Sunat kayak jaman nabi mau?





Lagipula, yang gua tahu, yang dikawini nabi kan perempuan tua, nenek, janda-janda yang suaminya mati karena perang. Pertanyaan selanjutnya, yakin mau ngerawat nenek tua? Yakin mau cari janda yang kurang cantik? Nah, gimana laki-laki yang berargumen bahwa mereka berpoligami karena jumlah laki-laki lebih sedikit dari perempuan. Yang gua pernah denger dari seseorang, sebenernya jumlah laki-laki lebih sedikit dikarenakan kaum perempuan relatif mempunyai umur yang lebih panjang dari laki-laki. Makanya terdapat ketimpangan dalam jumlah perempuan dan laki-laki. Banyak nenek-nenek panjang umur yang merajalela dibandingkan kakek-kakek pendek umur. Pertanyaan berikutnya, yakin mau ngawinin nenek-nenek aja?







Kenapa perempuan gak bisa poligami juga? Haha, gua saranin jangan. Kenapa? Kebayang aja gua, kalau satu orang istri memiliki empat orang suami. Pas sang istri hamil, doi bingung itu yang lagi dikandung anaknya siapa dari suami keberapa? Haha. Kebayang gak ada ribuan perempuan kayak Sandi Harun yang ngetes DNA buat sekadar tahu siapa bapak dari anak yang sedang dikandungnya, hahahaha gak ngebayangin gua.. Well, sebenarnya gua gak ekstrim banget sih menanggapi poligami. Tapi jelas banget kalau gua gak pengen di poligami. Bahkan diselingkuhi oleh pasangan pun enggak bisa ngebayangin.



Cobalah untuk setia dengan pasangan masing-masing. Cintai mereka seperti saat pertama kali kalian menyakini bahwa dialah yang kalian cintai. Cinta seumur hidup. (haha, bok, bisa-bisanya gua ngomong gitu). Mungkin banyak banget alasan yang mendasari mengapa seseorang ingin me- dan di- poligami. Dan itu juga hak mereka. Tapi, yang namanya perasaan susah banget buat dibagi, apalagi jika pembagian itu menuntut keadilan, sama rata. Otomatis harus siap dengan konsekuensinya juga. Hmm, mungkin gua manusia biasa yang bisa hilaf, tapi kalau urusan mencintai seseorang, satu juga cukup. Karena yang tadinya dianggap atau dinilai gak cukup dalam sudut pandang gua, itu semua akan dipenuhi dengan sendirinya oleh dia yang dicintai. Fungsi dia adalah membuat menjadi pencinta. Dia adalah pelengkap dari ketidaksempurnaan.





No comments: