Wednesday, April 16, 2008

-----------

Pagi ini saya jalani dengan sangat tidak semangat
Mungkin hari kemarin masih dalam taraf tidak semangat,
dan kemarin lusanya kurang semangat..
tapi hari ini? theres no passion to do anything.

mungkin terlalu banyak yang harus dipikirin, tapi saya malah ambil jalan untuk tidak terlalu peduli. Menjadi seorang yang santai. Mencoba untuk santai tapi sudah terlambat karena waktunya yang tidak tepat. Ditambah lagi beberapa masalah yang belum selesai.

Masak pagi ini udah ketiduran di bus? untung gak kelewatan, macam orang yang udah males ngejalanin hari aja. Sambil nulis blog ini, saya lagi chatting sama kakak sepupu, dia bilang kalo saya ini plintat plintut yang artinya "banyak maunya"..
Haha, emang.. kebanyakan maunya, pengen merangkul semuanya padahal range yang harus dijangkau terlalu lebar.. pengen meraih semuanya padahal hal yang harus dicapai cukup tinggi.. Memang selalu ada mau di balik mau. Kemudian saya hanya bisa menjawab, "Sebenarnya apa yang paling saya inginkan?". Dan dia balas, "Mungkin sempurna." Timbul lagi pertanyaan selanjutnya, sempurna?

Setiap orang sangat berhak untuk memiliki keinginan, tapi untuk mewujudkan hak tersebut, mereka memiliki sejuta kewajiban untuk mengeluarkan ini dan itu. Sempurna. Benarkah ini yang saya yang cari? sempurna dalam arti kata apa? perspektif siapa? Tampaknya belum, saya belum menuju arah sana. Mungkin saya hanya ingin membuat agar diri ini terlihat baik, padahal siapa yang tahu di dalamnya? rapuh? busuk?..

Terlalu ambisius, mungkin ada benar juga. Banyak juga yang bilang kalo gua ini sakit. Masa sih? kayanya banyak yang lebih sakit dari gua. Ah hell lha.. Cape gua, males ngapa-ngapain. Percuma ada yang komentar, percuma ada yang nasihatin, percuma ada yang berharap gua ini itu, karena pada akhirnya gua lagi yang memutuskan, gua lagi yang menjalankan. Dan gua hanya ingin mendengar apa yang pengen gua dengar, melihat apa yang gua pengen gua lihat. Tapi apa bener gitu? kayanya gak juga, lingkungan sangat mempengaruhi.

Maka, jalani hidupku dengan kemunafikan. Munafik? tampaknya saya memang sedang dalam kondisi sakit.. tapi dalam dunia psikologi, orang yang sadar dia sakit itu ternyata tidak sakit. Lantas, apa yang sedang gua rasakan sekarang.

Terus lo mencoba untuk berpikir dan memberitahukan apa yang gua alami? percuma.
TUHAN, saya sangat percaya engkau ada.. Tapi hambamu ini masih saja membandel. Tuhan, tunjukkanlah jalan yang terbaik.. Dan berikan panah di setiap cabangnya supaya hamba tidak tersesat. Haha, gua gak aneh" kok, gak kepikiran pindah agama atau jadi atheis juga, ini hanya monolog seorang hamba kepada Tuhannya saja.

NB: Buat orang" yang suka bilang gua cacat mental, cacat mental kaya gimana yang kalian liat?

1 comment:

Anonymous said...

i'm gonna make my own post about it