Monday, March 17, 2008

Kisah Maria

Pernah gak merasa bahwa dunia gak berpihak sama diri lo? Baik, akan ku ceritakan sebuah kisah mengenai perasaan seseorang yang mencurahkan isi hatinya sehingga menjadikan aku sedikit memahami apa yang ia rasakan. Selamilah dan anggap jika engkau seorang Maria. dan aku bersedih atas nama Maria.

MARIA hanya manusia yang mempunyai hati sebagai tameng untuk melindungi dirinya. Dia tidak pernah meminta untuk hidup bahagia, hingga akhirnya kebahagiaan itu datang, ditawarkan dalam bentuk cinta dari orang asing yang dia kagumi. Setiap hari orang asing itu selalu ada dan membentuk suatu kisah. Maria menghargai semua keindahan yang terlukis dalam orang asing itu. Mulutnya selalu terbuka, diakhiri senyum sebagai tanda bahwa ia begitu kagum dan nyaman untuk berada di dekatnya.

Orang asing. Benar-benar asing. Bahkan tidak ada penyambung di antara mereka. Maria tidak mempunyai teman yang merupakan teman orang asing itu. Segala kelebihan yang Maria nilai dari orang asing tersebut adalah apa yang ia lihat, apa yang ia jalani, dan apa yang ia tahu dengan mata, hati, dan pikiran Maria sendiri. Bukan melalui pendapat teman Maria. Maria tidak punya teman yang merupakan teman si orang asing. Mereka benar-benar anonim dari sudut pandang manapun. Maka, goog value tentang si orang asing yang Maria lihat adalah mutlak, tanpa embel-embel pengaruh orang lain.

Satu hal, Maria belum menemukan kekurangannya. Maria terus mencari. Saat Maria mengetahui bahwa si orang asing punya kekurangan, maka kekurangan itu selalu dimaklumi dan berubah status menjadi hal yang lumrah, bukan kekurangan. Maria tahu betapa ia sangat mencintai si orang asing. Dan ia dapat merasakan betapa cinta begitu tidak bisa digambarkan seperti yang selalu dicurahkan oleh si orang asing.

Sosok orang asing itu sempurna. Baik fisik maupun nonfisik. Tapi justru hal itulah yang membuatnya sedih. Maria sadar bahwa ia tidak bisa memiliki si orang asing. Semua cerita indah ini pasti akan segera berakhir. Dan kini sudah berakhir. Mereka tidak dapat dipersatukan seperti manusia beruntung lainnya yang saling mencinta. Perpisahan adalah takdir yang tak dapat dielakkan. Maria dan orang asing bahkan tidak memiliki hak untuk memilih bahwa mereka ingin bersama selamanya.

Kini si orang asing sudah memutuskan bahwa ia akan pergi. Waktunya sudah habis dan ia harus kembali ke tempatnya. Ia harus menjawab panggilan keluarganya yang meminta pulang. Ia harus mau dijodohkan. Orang asing itu tidak punya kuasa. Orang asing tidak mampu menjadi durhaka bagi Ibu yang sangat dihormatinya. Dan Maria yang tak berdaya hanya mengelus dada. Ada titik tangis dipelupuk mata Maria.

Tidak ada yang dapat mengerti apa yang dirasakan Maria saat ini. Ia berkataku bahwa ini adalah siksaan hati yang paling kejam. Dan tak ada yang bisa mengerti betapa hancurnya ia saat ini. Tidak seorangpun yang berhak untuk memintanya bersabar. Dan tidak patut seseorang lain mengatakan bahwa ia mengerti apa yang dirasakan oleh Maria. Hanya keikhlasan untuk merelakan yang Maria jadikan pegangan. Maria berkata kepadaku bahwa ia sama sekali tidak membenci keputusan orang asing itu. Maria tahu bahwa mereka akan saling menyayangi selamanya, walaupun tidak harus memiliki.

Inilah apakah yang dikatakan Maria kepadaku kemarin :
”Cinta adalah sesuatu yang harus engkau perjuangkan. Cinta itu harus kau rebut. Jangan pernah menyerah atau takut gagal, dan teruslah mencinta. Walaupun fisik yang kau cinta tidak bisa kau miliki seutuhnya sebagai bagian yang akan menemanimu seumur hidup, kau akan tetap memiliki hatinya. Seperti hatiku yang tetap menjadi hak milik si orang asing. Dengan mata berlinang aku relakan ia. Dengan kehancuran hati, aku ingin melihatnya bahagia dengan orang yang akan menjalani hidup bersamanya. Aku akan tetap menjaga perasaanku seperti apa yang telah aku janjikan padanya. Tidak ada yang pernah tahu betapa indah cinta yang kami jalani. Walau hanya sesaat, cinta ini adalah hubungan yang memakai hati. Ketegaran ini begitu membuatku hancur, memaksaku menjadi pribadi kuat padahal tidak.”



Dan inilah pesan dari Maria untuk orang asing itu, yang ia tulis melalui selembar surat cinta terakhir:
”Orang asing, kedatanganmu tidak pernah aku duga. Dan memasuki cerita hidup pada waktu yang tepat. Setiap hari begitu indah, dan membuatku terlena hingga aku lupa betapa asingnya engkau. Kini saat-saat yang kita takuti telah tiba, dan mimpi buruk yang menghantui telah menjadi nyata. Berilah aku waktu untuk menenangkan diri, dan akan kubiarkan engkau menjalani keputusanmu. Aku tidak pergi dan membenci. Aku hanya butuh waktu untuk sendiri. Tunggu aku, aku pasti datang, sebagai teman atau saudara yang masih mempunyai banyak cinta untukmu. Yang selalu bisa memberikan tangan tanpa kau minta. Siapapun yang akan aku pilih nanti, bukan berarti ia telah mencuri hatiku. Aku hanya butuh dia sebagai titik tolak supaya aku bisa kembali menjalani hidup dan tidak terlalu berharap tentangmu. Berbahagialah engkau dengannya yang kuiri. Ketahuilah, bahwa engkau tak akan terganti.”

Vintya yang iba, melihat selembar surat dari si orang asing itu.. Mungkin ini ditulis sebagai ikrar perpisahan mereka, dan beginilah rangkaian katanya :

Dear Maria,

Our story is awfully amazing,, we have each other from our first hello,
We’ve been happy, sad, laugh and yell each other,, 99% we solved it well.
With only 7 month period, feels like we’ve known each other for so many years.

I know Sometimes, I have many different moods, hurt your feeling, make you cry, and be as fragile as I can be… but, with all my weaknesses above,
you can make everything looks worth fighting!!,
you can make me share my feeling and thoughts with you, laugh and cry with you!!
And the most importantly
You can guide me through all the obstacles!!

Thank you…. Thank you for being such an amazing person for me, a good example, and a good motivator.

Thank you… Thank you for the hours of bus trip you took to go see me, the thousands of pages of books you hate that you read all night, so that you could finish all your work and come to see me every weekend.

Thank you Maria,
If eventually, separated will be the best solution (solution of being realistic off course), but you will always have my mind and my heart.

This is a promise I make, for loving me this much,, for teaching me this much, and for caring me this much.

What we have is a never ending Love story.


Perpisahan ini nampaknya bukan karena permasalahan di antara mereka. Perpisahan ini karena keadaan yang memaksa dua insan tak berdaya. Entah apa yang akan terjadi selanjutnya pada hubungan mereka, biarkan ini berakhir begitu saja, atau akan menjadi awal dari segala kisah..

No comments: