Friday, July 18, 2008

kosong

Padang itu begitu luas
Dihuni ribuan pasir yang malu tertiup angin
Pun seorang musafir yang menikmati kesendirian
Sebuah jeda panjang
Fatamorgana membuatnya semakin tersesat
Merindu matahari sebagai petunjuk
Rasi bintang hanya menambah penat

Untuk apa menutupi wajah dengan cadar
Tidak ada yang akan melihatmu, wahai musafir
Engkau adalah sendiri
Ketika kau belari, 5 detik dan jejak mu dihapus
Angin kejam yang tidak berdaya menyemilir
Menemani dalam kesunyian
Bersama suara genderang di tengah gurun

Ketika pasir membentuk gunung
Ketika kaktus menjadi tandus
Ketika musafir menjadi fakir

dan aku berada dalam fana

2 comments:

Anonymous said...

kekasih
akulah sang kembara
yang berulang menghapus jejak
seusai melongok jendela hatimu
kutaut pintu hatimu
kupaku di pintu rumahku, rum4h kita
yang belum pernah kau kunjungi
sekalipun dalam mimpi
padahal dalam setiap kembali
sunyi merakit ngilu di ulu hati
menanti
dan menanti

ada memang
angin padang berhembus ragu
berbisik lirih kau dipinang garuda
ah kian jauh kau melayang terbang
aku risau terbakar rindu

kekasih
akulah sang kembara
yang berulang menghapus jejak
seusai melongok jendela hatimu

biar kau tak suka semiotika
aku kenal kau handal menerka jejak tanda
pikirmu yang jernih
sudah cukup tanpa harus kenal pierce atau sausure
disini
di rum4h kita
aku merindumu

iqbal_kore said...

lah katanya kosong? kok ada tulisannya? ;P