Wednesday, April 29, 2009

I love U in KL

It was fun!
Statement pengantar penjabaran perjalanan kita.


Aku seperti anak kelas 1 sekolah dasar yang tidak sabar bercerita kepada mamanya tentang betapa menyenangkan liburan singkat yang baru dilaluinya. Dan benar, itu fakta! Bahwa ditengah keletihan dan kemengantukan (gaya bahasa apa seeeh??) ini, aku masih sangat ingin bercerita!! Pokoknya ceritaaa.


Diawali oleh pemesanan tiket tak terencanakan di akhir Februari, hanya karena melihat harga tiket miring giling promosi air asia (ih bangga??), dan tanpa pikir panjang, gue ui mira dan adith memesan kursi untuk melancong ke negeri Malaysia. Awak nak berseronok di sana! Disusul kemudian oleh keenam orang lainnya which is empat diantaranya gak gue kenal aja lho. Mereka memaksa ikut (haha), akhirnya dengan segala rasa keengganan yang memuncak, gue meminjam kartu kredit Probo (lagi dan lagi karena Probo tak lain adalah calo tiket), untuk mendaftar via online. Mereka dengan semena-menanya hanya meng-emailkan nama lengkap dan tanggal lahir, sebuah data yang dibutuhkan untuk memesan tiket. Karena satu dan lain hal (klise), akhirnya adith tidak ikut, dan inilah profile singkat kesepuluh dara luar biasa tersebut:


Rully : mempesona. Kemana-mana wajib bawa kamera, penyuka teh tarik dan Thai tea, suka bercerita, bocah yang harus dijaga, sembrono dalam menyimpan barang, antusias luar biasa untuk mengetahui hal baru, panikan mode on, hobi tertawa dan menertawakan, dan yang pasti sangat sukaaaa bercerita. Track merepotkan : minta ditemenin pup, minta ditemenin pipis, membawakan belanjaan.



Mira : si bocah tua nakal (Cupetong dalam film The Return of Condor Heroes aka Yoko). Paling tua diantara kita, backpacker abis (mana ada backpacker yang bawa laptop cuma gara-gara pengen OL sama lakinya, fyi adith adalah lakinya). Makan dan makanan adalah top of mind baginya, (gak aneh kalau dia selalu mengambil jatah breakfdast hotel tiap pagi, ngaku lo miraaa!!..) Walau udah salah suka ngotot. Kocak dan sangat bisa jajah serta lihai dalam menjajah. Track merepotkan : setiap kali dan dimanapun selalu minta mampir buat makan, no matter what the condition was. Sotoy dalam mengarahkan jalan, haha.



Pritha : Sok lugu setiap kali ingin merepotkan! Damn u darling. Kata mira mukanya imut, tapi giliran dandan, bisa-bisanya dia duduk diatas meja hotel sambil ngangkat kaki satu. Gaya tetep nomor satu dan berbelanja adalah kesenangannya yang luar biasa. Suka merengek seperti anak kecil, tapi terlalu meng-underestimate kan dia sebagai anak manja adalah kesalahan. Doi gak segitunya kok, haha. Paling ogah kalau disuruh fotoin kita-kita, suka sok tiba-tiba budeg. Track merepotkan : membawakan koper, ngurusin tiket mendadak.



Chicha : si tak banyak omong tapi kalau senggol dikit langsung curhat. Diam-diam begitu, ternyata rekor pembelian vincci terbanyak ada ditangannya, 17 pasang aja lho bok. Tidak pernah merepotkan gue seperti ke delapan anak lainnya. Dia lah yang membawa ikut serta teman asingnya masuk ke dalam cerita liburan kali ini. Tubuhnya yang ramping adalah dambaan perempuan. Suka mengalah. Track merepotkan : Nil.



Fia : ini bocah sebenarnya baru gue kenal semingguan yang lalu. Suka nge-sok jadi nyonyanya gue. Tampang agak manis sih kata orang (gue gak rela), tapi sekaligus paling binal diantara kami hahahahaha... Nyonya mirip Ratu Felisha deh kalau diliat-liat, adeeeuuuh (bangga lo? Ihhhh). Aduhai geeela. Pacarnya adalah top of mind baginya. Banci foto. Track merepotkan : minta ditemenin pipis di KL Central yang mana wc-nya jauh gilaaaa.



Monita : anak paling baik-baik diantara ke sembilan dara lainnya. Kasian dia kalau harus diracuni yang lain, hahaha. Pemberani untuk mencoba hal baru. Nasibnya paling jelek kalau memesan makanan atau membeli oleh-oleh aka paling mahal untuk hal yang kurang worth it, haha. Relawan untuk mem-foto dengan ikhlas., maaci ya.. Track merepotkan : mengurusi paspor dan tiket di Bandara.



Santy : tadinya gue agak sungkan, karena disangka serius banget, padahaaal same aje. Straight to the point, dan sama seperti chicha, dia tidak pernah menyusahkan gue. Book, doi sering disangka artis Indonesia lho sama warga Malay sana, tjiiieeeeeehh swit swiw. Ramah dan paling hobi pakai kacamata item diantara kita. Yang pasti, dia suka banget ngopi, kalau gak ada dia, kita gak akan mungkin nongkrong di Starbucks Suria KLCC. Track merepotkan : Nil.



Helen : paling sering punya cerita kocak. Selalu bergaya setiap kali di foto, mau gaya cantik ataupun jelek, dia pasti selalu senyum kocak gitu. Bahkan saat session foto punggung yang gambarnya diambil, dia tetep sumringah lho boook?? (helen, muka kita tuh gak keliatan, jadi gak perlu senyum!! wakakakakak). Sembrono. Dan emang dasar jiwa tukang jualan keturunan Thiong Hoa, bahkan oleh”nya dijual kembali di hotel (dapet untung berapa lo?).. kamu lucu sekali deh, ramah pula. Menggemaskan adalah satu kata yang tepat untuknya. Track merepotkan : minta nanyain menu makanan yang dimakan orang asing ke orangnya.



Ike : mahluk asing diantara kita. Dia adalah temannya Chicha yang ngotot ikut. Beli tiket sendiri (gak diurusin gue sama probo) dengan harga jauuuuh lebih mahal diantara kita. Gayanya sih simple dan santai, tapi jangan tanya soal koper yang dibawanya, rempong nek! Gede geeela, hahaha. Anak Tuhan, bukan golongan domba sesat. Bahkan disaat liburan dia sibuk nanya-nanya dimana keberadaan gereja, haha ampun deh lo. Ga ribet anaknya, asik. Hobi keramas tiap hari dan langsung harus di hair-dryer-in. Senggol dikit curhat, buka semua ke! Buka! Track merepotkan : Nil.



Gue : tour leader, relawan untuk direpotkan.



Kami semua tiba hari kamis (9 April), terpisah ke dalam 2 kloter. Kloter 1 tiba jam 9 pagi (iye deh ngaku kalau kita kagak nyontreng), sedangkan kloter 2 tiba pukul 7 malam waktu malaysia. Kami sepakat untuk hidup prihatin selama di sana. Sepakaaaat bangeeet. Gaya boleh sejuta, pakai kacamata sambil nenteng segambreng vincci, tetep aja yang dicari monorel walau harus jalan kaki jaauuuh banget (metode ogah rugi naik taksi). Dandanan boleh oke, tapi pas gerimis lebih milih menutupi kepala dengan kantong plastik merah untuk dijadikan topi (nice hat!), gara-gara ogah rugi beli payung seharga 30RM, wakakak.. ya ya ya, gaya is number one.



Walau liburannya gak terlalu lama di sana, gue sih merasa cukup ya. Maksudnya karena sudah mengunjungi tempat wajib lihat, seperti Petronas, Genting Highland, China Town, Vincci (teuteup, kalau perlu cari tiket murah PP sehari biar gak usah nginep, cuma buat belanja tuh merek doangan, sekalian borong buat jual lagi), or just walking around, jalan panjang di downtown. Kita menginap di Grand Pasific (bayarnya pake dollar lho, mahal geela permalam), tapi berhubung kita gebleg, 10 orang sekamar, jadi gak terlalu rugi, haha. Justru pihak hotel yang rugi dengan catatan kamar amburadul, kunci sempet ilangan, colongan kuota jatah breakfast, daaaaan keran shower kamar mandi yang copot, ngaku tuh sapa yang nyopotin!!!.



Tapi yang jelas, sungguh capai mengurus kalian. Gimana mengurus tiket kalian. Gimana harus browsing-browsing untuk persiapan itenary dan forecasting budget. Gimana gue harus rajin menghitung jumlah kalian supaya kita tetap 10 dan gak ilang. Gimana harus rajin nanya jalan ke orang sana biar kita gak nyasar (kalian gak ada yang inisiatif nanya ya?). Gimana mengarahkan kalian untuk berjalan cepat dan ontime (gak mampir untuk foto-foto). Gimana harus menjadi agenda dalam perjalanan. Intinya, kalaupun kesampean akan ada next trip selanjutnya, gue akan resign. Dan pengangkatan siapa yang menjadi tour leader adalah hasil kesepakatan bersama, dengan catatan tidak boleh dipegang oleh tour leader pada masa jabatan sebelumnya, atau gampangnya SIAPAPUN ASAL JANGAN GUE!!!



Rangkaian perjalanan ini tidak akan jauh lebih menyenangkan apabila tidak didukung oleh pihak-pihak yang bersangkutan, oleh karena itu biarkan gue berterimakasih kepada :

1. Tuhan YME, masih memulangkan kita dengan selamat ke Tanah Air, maklum pesawat era promo.

2. Orang Tua yang menjadi sponsor.

3. Probo dengan visa-nya, kalau gak ada elo, gak jalan kita Prob! Thanks so much, I owe U much!
4. Mbak Fika, kalau gak ada kamu, aku ga akan aware bahwa ada promo di tanggal sekian.
5. Pihak hotel yang membiarkan kami ber-10 di dalam kamar yang sama tanpa charge.

6. Mira dan staffnya yang mencarikan hotel tersebut, walau jauh tapi tetep oke loh, makasi ya.. kasurnya dua pula, kamarnya besar pula.. keset kamar mandinya juga satu ruangan kamar!! Haha

7. Pihak yang mengantar-jemput kami.

8. Mbak ui dan Pritha yang membawa kamera.

9. Setiap stranger yang mau-maunya saya minta bantuannya untuk memotret kami.

10. Mbak ui dan de ruud yang sudah meng-upload foto.

11. Kalian, ui mira pritha chicha fia monita santy helen dan ike, yang sudah menjadikan hidup gue lebih berwarna.



Bagaimana bisa sekarang gue merasa kangen sama mahluk yang kebanyakan baru gue kenal dua minggu-seminggu yang lalu? Teringat pada satu ucapan teman lama bahwa ”seseorang akan merasa dekat dengan orang lain apabila mereka sudah melewati satu perjalanan yang sama”.. susah senang, kita bareng. Liburan itu sangat menoreh arti untuk saya. Kalian dengan segala keunikannya. Terimakasih kawan. I love u all..

4 comments:

eskopidantipi said...

hahaha, nice trip.... kocak juag ceritanya...

dasar cewek...

btw hostel yang reccomended buat di KL apa ya?

terus budget selama di KL berapa?

tnx :)

vintya said...

Hehe, daerah bukit bintang.. Murah murah kok, atau china town.. Budget ya? Tergantung disana mau merana apa enggak sih ya, hehe..

Anton Rizki said...

nah, ini dia nih pritha yang gue maksud! hahaha. nice adventure.

fariella said...

bisaaa aja..ceritanya mengalir asik.suka